9 Pola Pikir yang harus dimiliki oleh Karyawan untuk memiliki jiwa seorang Wirausaha

Pola pikir merupakan penentu utama keberhasilan di hampir setiap jalan kehidupan, dengan kata lain, pola berpikir akan menjadi  dasar dalam mengatur hasil yang akan kitacapai. Tetapi keadaan dan situasi yang berbeda membutuhkan pola pikir yang berbeda juga, sesuatu yang diinginkan oleh semua orang tidak mungkin bisa tercapai yaitu ketika kita keluar dari pekerjaan tetapi tetap ingin menerima pendapatan. Tetapi pada kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan, sehingga kita harus menyadari hal tersebut karena tidak semua calon wirausaha memahami pergeseran pola pikir yang dramatis, pergeseran pola pikir diperlukan untuk bisa sukses.

 

Maite Baron, menyampaikan bagaimana kita sebagai karyawan, tetapi ingin menjadi wirausaha dan ingin berhasil harus berpikir secara berbeda, berikut pola pikir yang harus dimiliki oleh seorang karyawan bila ingin menjadi wirausaha yaitu :

  1. Harus bertanggung jawab atas semua keputusan, baik dan buruk.

Wirausaha memiliki kesempatan untuk menciptakan sesuatu dari ketiadaan, dengan cara yang tidak mungkin bila bekerja untuk orang lain. Tapi ini berarti membuat keputusan besar tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana. Kita tidak bisa menunggu untuk hal-hal yang akan terjadi, atau menunggu seseorang yang akan memberitahu kita apa yang harus dilakukan, kita harus membuat hal tersebut terjadi. Wirausaha sukses juga harus memahami bahwa peluang tidak datang dua kali, sehingga kita harus mengembangkan rasa urgensi yang membantu mencapai tujuan tersebut.

  1. Harus memiliki visi jangka pendek dan panjang secara bersamaan.

Bekerja untuk orang lain kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan pada saat ini. Sebagai wirausaha, kita harus memproyeksikan pikiran ke depan, berpikir tentang bagaimana menangkap peluang yang terbentang, dan kita harus membuat keputusan berdasarkan ketidakpastian. Hal ini mengharuskan kita untuk berdamai dengan kenyataan bahwa apa yang kita lakukan, atau tidak lakukan hari ini, akan berdampak pada bisnis kita tiga bulan yan akan datang, bahkan lima tahun ke depan.

  1. Merasa tidak nyaman adalah ‘zona kenyamanan.’

Sebagai karyawan, kita terbiasa berpikir terkotak-kotak, tetapi sebagai wirausaha kita tidak boleh berpikir terkotak-kotak tetapi harus berpikir luas. Kita harus bisa melihat apa yang orang lain tidak lihat, menguji ide-ide baru, mencari wilayah baru dan mengambil risiko. Hal ini membutuhkan keberanian dan tidak pantang menyerah bila terjadi penolakan-penolakan dan sikap skeptis dari orang sekitar.

  1. Belajar adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan.

Sebagai seorang karyawan, kita memiliki deskripsi pekerjaan, membutuhkan keterampilan khusus. Sedangkan menjadi wirausaha harus banyak belajar keterampilan baru, kecuali jika kita memiliki dana maka kita bisa melakukan outsourcing, karena kita tidak memiliki keahlian tersebut. Hal ini bisa menjadi pembelajaran untuk menyiapkan laporan, ide-ide pemasaran dan tidak ada alasan untuk tidak mencoba semua peluang.

  1. Angka tidak berbohong.

Ketika angka menjadi perhatian, sebagian besar karyawan sudah tahu berapa pemasukan dan berapa pengeluaran. Sebagai wirausaha, kita sebaiknya belajar untuk menghitung cepat, karena arus kas kita adalah apa yang akan membuat kita masih bisa berbisnis atau kita keluar dari bisnis. Pada akhirnya, berapa penjualan, berapa biaya, berapa keuntungan dan berapa kerugian yang membuat kita dapat tidur enak atau tidak, tentunya angka-angka tersebut akan membantu kita dalam membuat strategi yang lebih baik.

  1. Buat bisnis kita sebagai hobi, tapi tetap bersikap objektif.

Sebagai seorang karyawan, kita bekerja tentunya mengharapkan imbalan. Sebagai seorang wirausaha, kita perlu menjadikan bisnis kita sebagai hobi, karena diperlukan pengorbanan dan  upaya yang keras dan panjang untuk bisa sukses.

  1. Tidak mengikuti aturan.

Sebagai seorang karyawan, tidak mengikuti aturan bisa berarti pemecatan. Wirausaha di sisi lain tidak tertarik pada status quo, wirausahan selalu mencari cara untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Selalu mencari potensi peluang yang ada, sehingga tujuan bisnis tercapai.

  1. Waktu tidak linear.

Sebagai seorang karyawan, kita memiliki jadwal bekerja. Sebagai wirausahan, tidak memiliki jadwal kerja yang tetap kita akan selalu berpikir tentang bisnis, apa yang dilakukan harus berpikir untuk melakukan yang terbaik agar bisnis berjalan sesuai dengan rencana.

  1. Mulai sekarang.

Kebanyakan orang banyak berpikir untuk mau memulai menjadi wirausaha, sehingga diperlukan waktu untuk mulai merubah pola pikir, bila kita masih bekerja dan sambil menjalankan bisnis, maka kita tidak akan bisa fokus sehingga hasilnya tidak optimal, karena untuk bisa jadi wirausaha yang sukses kita harus fokus.

Setelah kita melihat beberapa pola pikir yang harus dimiliki oleh seorang karyawan untuk bisa berubah menjadi wirausaha, apakah masih berminat??, tentunya pilihan ada di diri kita masing-masing.