Strategi Manajemen SDM


Untuk mencapai strategi yang kompetitif dibutuhkan adanya strategi tertentu dan model manajemen sumber daya manusia yang dapat mencapai kondisi organisasi yang mempunyai keunggulan kompetitif, beberapa altematif adalah:

  1. Strategi inovasi, digunakan untuk mengembangkan produk atau jasa yang berbeda dari para pesaing (Sanchez & Heine, 1997).Peran perilaku sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mendukung penerapan strategi tersebut adalah tingkat kreativitas tinggi, berfokus pada jangka panjang, mempunyai tingkat kerjasama yang tinggi, perilaku mandiri, cukup memiliki perhatian pada kualitas dan kuantitas, seimbang dalam berorientasi pada proses dan hasil, penerimaan resiko pada tingkat yang lebih tinggi, serta toleransi yang cukup tinggi terhadap ketidakpastian. Implementasi dalam mengelola sumberdaya manusia sebaiknya memberikan sedikit pengawasan, memilih sumberdaya manusia yang mempunyai ketrampilan tinggi, mau bereksperimen dan melakukan penilaian kinerja jangka panjanng.
  2. Strategi kualitas, lebih mengutamakan pada penawaran produk atau jasa yang lebih berkualitas, meskipun produknya sama dengan pesaing (Hutton, 1987). Peran perilaku sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mendukung penerapan strategi tersebut adalah perilaku yang relatif berulang dan dapat diprediksi, berfokus pada jangka menengah, cukup mau melakukan kerjasama, perilaku mandiri, perhatian yang tinggi terhadap kuallitas, fokus tinggi terhadap proses, cukup mempunyai komitmen terhadap tujuan organisasi. Sebagai implikasinya melibatkan komitmen dan pemanfaatan pegawai secara lebih besar, maka organisasi hanya membutuhkan sedikit sumberdaya manusia untuk membuat output yang sama atau standar.
  3. Strategi pengurangan biaya, menekankan pada usaha perusahaan untuk menjadi produsen dengan penawaran harga produk rendah (Sanchez & heine, 1997). Peran perilaku sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mendukung penerapan strategi tersebut adalah yang relatif berulang dan dapat diprediksi, berfokus jangka pendek, lebih mengutamakan pada kegiatan individu dan otomatisasi, cukup memberlkan perhatian pada kualitas, perhatian terhadap kuantitas output lebih tinggi. Sebagai implikasinya perusahaan akan banyak menggunakan tenaga kerja part time, sub kontrak atau outsourcing, menyederhanakan pekerjaan dan prosedur pengukuran, melakukan otomatisasi, perubahan aturan kerja dan penugasan yang fleksibel.