Employee Satisfaction

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasaan karyawan terhadap perusahaan dapat dilakukan Employee Satisfaction Survey yang dapat dilaksanakan setahun sekali. Adapun faktor-faktor yang di survei meliputi faktor lingkungan, budaya organisasi, kepemimpinan, aktivitas kerja, peluang, kompensasi dan komunikasi. Dengan dilaksanakannya survei ini maka perusahaan dapat mengetahui harapan dan tingkat kepuasan dari karyawan.

Permasalahan yang sering timbul adalah ketika survei kepuasaan karyawan telah dilakukan tetapi program untuk menindak lanjuti hasil survei tidak dilaksanakan, hal ini dapat berdampak pada tingkat turn over karyawan tinggi, tingkat absensi naik, tingkat produktivitas menurun dan keluh kesah karyawan meningkat, untuk itu perlu pemikiran yang mendalam bagi perusahaan dalam mengatasi dampak-dampak tersebut.

Sebaiknya sebagai tindak lanjut dari hasil survei, perusahaan harus merencanakan dan melaksanakan program pemenuhannya yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan tentunya. Setelah program tersebut diselenggarakan  sebaiknya dilakukan evaluasi atas pelaksanaanya. Hasil evaluasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun program selanjutnya.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan karyawan, faktor yang paling signifikan biasanya adalah besaran upah atau gaji, kemudian faktor promosi dan mutasi. Untuk mengatasi ini semua perlu dilakukan program-program perbaikan antara lain :

  • Penyelesaian masalah atau keluhan karyawan yang efektif
  • Persepsi karyawan terhadap manajemen
  • Pelatihan dan pengembangan karyawan
  • Penetapan jalur karir
  • Konseling
  • Rekreasi dan aktivitas budaya perusahaan
  • Jam kerja yang fleksibel
  • Program jaminan dari tua
  • Persiapan karyawan untuk beradaptasi terhadap perubahan teknologi
  • Penghargaan dan pengakuan terhadap karyawan
  • Kerjasama yang efektif
  • Komunikasi yang harmonis

Indikator kepuasan karyawan dapat juga mencakup pengetahuan karyawan tentang peran kerja dan arah organisasi, serta persepsi tentang pemberdayaan dan berbagi informasi.

Perusahan yang ingin menjadi organisasi yang terbaik harus senantiasa memperhatikan hal-hal yang dapat menurunkan motivasi karyawan. Kegagalan dalam memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan dan motivasi karyawan akan menimbulkan masalah pada produktivitas kerja, kualitas produk dan pelayanan, serta kepuasan pelanggan yang akan berakibat kepada kinerja organisasi juga ikut terganggu.