Mempertahankan Karyawan Kunci di Perusahaan

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk dengan jumlah yang sangat besar, hal tersebut sudah pasti diikuti dengan jumlah angkatan kerja yang juga sangat banyak. Dengan jumlah tenaga kerja yang dimiliki sangat banyak maka setiap tahun jumlah orang yang mencari pekerjaan sudah pasti akan meningkat di pasar kerja. Tetapi masalahnya masih ada tantangan bagi banyak pengusaha untuk mempekerjakan karyawan untuk dipekerjakan didalam organisasi, karena setiap organisasi menginginkan karyawan berbakat saja yang akan bergabung dengan perusahaan mereka.

Dalam pasar tenaga kerja yang kompetitif, karyawan yang memiliki potensi tinggi tentu saja akan memposisikan diri mereka lebih tinggi dengan kandidat lainnya, sehingga mereka memiliki ekspektasi mendapatkan kompensasi/upah yang tinggi dan mereka bersedia pindah pekerjaan dengan gampangnya jika ada pengusaha yang dapat menawarkan mereka upah yang lebih tinggi. Hal tersebut yang pada akhirnya akan menghasilkan tingkat turnover karyawan tinggi di beberapa perusahaan sehingga dengan alasan ini maka pengusaha mendapat tantangan yang besar yaitu pertama mempertahan karyawan yang sudah ada atau kedua merekrut karyawan baru.

Bila pengusaha memilih alternatif kedua dan ternyata karyawan yang mengundurkan diri tersebut adalah karyawan kunci di perusahaan maka akan berdampak buruk pada operasional perusahaan. Selain hilangnya produktivitas, menemukan pengganti yang baru akan menghabiskan biaya dan waktu. Karyawan baru biasanya menghabiskan waktu setidaknya tiga sampai enam bulan untuk memahami dan melaksanakan peran mereka dengan baik.

Dengan demikian bila pengusaha akan mempertahankan karyawan kunci yang ada di perusahaan, maka para pengusaha harus memiliki strategi yang baik dalam memotivasi agar karyawan kuncinya tidak keluar dari perusahaan, adapun strategi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan Peluang

Kebanyakan karyawan mencari peluang untuk terlibat dalam setiap pembelajaran didalam perusahaan, misalnya mendapatkan peluang mengikuti  program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan mereka. Beberapa karyawan yang memiliki latar belakang keluarga mampu, motivasi mereka bekerja bukan karena masalah keuangan, tetapi mereka lebih melihat jangka panjang dimana bila mereka dapat belajar hal-hal baru dari pekerjaan mereka tentu saja hal ini akan membuat mereka termotivasi. Karyawan yang lain mungkin juga melihat kesempatan belajar ini tidak hanya diperoleh dari tempat pelatihan, tetapi mereka berharap pembelajarannya bisa didapat dari manajemen mereka langsung karena mereka terinspirasi oleh gaya manajemennya.

  1. Memberikan Kompensasi yang Kompetitif

Untuk menarik kandidat baru yang berbakat dan mempertahankan karyawan yang ada, penting bagi pengusaha untuk mengkaji kompensasi/upah di perusahaan apakah sudah memenuhi atau melebihi harapan karyawan atau belum. Biasanya, kompensasi/upah  yang diberikan harus lebih daripada yang ditawarkan oleh perusahaan lain di dalam industri yang sama. Kajian terhadap kompensasi/upah perlu dilakukan setiap tahun dan tidak hanya di kebijakannya saja yang dikaji, tetapi juga dari kinerja karyawan dan faktor inflasi. Ini bukan pertanda baik jika karyawan yang berpotensi meninggalkan perusahaan dan bergabung dengan pesaing mereka.

  1. Menciptakan Peluang

Menciptakan kesempatan kepada karyawan untuk maju dan berkembang salah satunya dengan mempromosikan karyawan tersebut untuk memegang peran yang lebih baik, kesempatan itu bisa saja di satu unit yang sama atau lintas unit. Contoh lain misalnya perusahaan mempunyai proyek atau cabang di daerah lain, maka perusahaan membuka kesempatan kepada karyawan internal mereka untuk berkembang dan memberikan kepercayaan untuk memegang posisi tersebut.

  1. Kualitas Manajemen

Banyak alasan karyawan yang keluar dari perusahaan dengan alasan tidak cocok dengan manajemen perusahaan, apakah itu secara personal maupun sistem pengelolaannya. Mencermati alasan ini, hal tersebut tidak terlepas dari kualitas manajemen yang mengelola perusahaan, manajemen memainkan peran penting dalam memberikan lingkungan kerja yang hangat dan kondusif. Oleh karena itu untuk menghindari karyawan kunci mereka keluar dari perusahaan maka sebaiknya manajamen atau pengusaha harus memperlakukan mereka dengan baik, sehingga mereka akan berjibaku dan rela berkorban untuk mengurus bisnis mereka.

  1. Reputasi Perusahaan

Reputasi perusahaan yang baik akan menjadi pilihan bagi karyawan untuk tetap bekerja dalam jangka panjang. Karyawan akan berpikir dua kali untuk keluar dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, idealnya mereka akan ingin menghabiskan kehidupan kerja mereka di perusahaan tersebut karena mereka percaya bahwa mereka akan memiliki karir yang baik dengan kompensasi/upah yang kompetitif.

  1. Manfaat yang diterima Karyawan

Kompensasi/upah yang dibayarkan tidak cukup untuk membeli komitmen karyawan untuk tetap bekerja dalam jangka panjang di perusahaan. Karyawan tidak hanya mencari pekerjaan dengan kompensasi/upah yang besar, tetapi juga benefit/manfaat yang besar juga. Manfaat maksudnya adalah imbalan keuangan dan non-keuangan untuk menjaga karyawan termotivasi. Manfaat keuangan termasuk insentif, komisi, bonus akhir tahun, gaji ke-13, manfaat pensiun. Manfaat non-keuangan fleksibilitas jam kerja, keseimbangan kehidupan kerja, hari libur, cuti dan lainnya.

  1. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan faktor kunci yang mempengaruhi karyawan secara signifikan, bagaimana perasaan mereka tentang lingkungan di tempat mereka bekerja. Lingkungan kerja yang positif membuat karyawan merasa senang dan termotivasi untuk melakukan tugas sehari-hari mereka. Karyawan ingin bekerja untuk sebuah perusahaan yang dikelola dengan transparan dan memiliki komunikasi yang terbuka, membangun kepercayaan, pengakuan atas kerja keras, semangat tim yang kuat dan sebagainya.

Meskipun kompensasi/upah  yang kompetitif sudah diberikan, pekerjaan yang bermakna sangat penting untuk memotivasi karyawan untuk tinggal dalam jangka panjang di perusahaan. Selain kompensasi/upah yang besar, karyawan berbakat dan  potensial akan mencari pekerjaan atau tugas yang menantang, dan kesempatan untuk pengembangan karir. Semakin pengusaha bisa memberikan kepada karyawan mereka hal-hal tersebut,  maka pengusaha akan memperoleh keuntungan dengan mendapatkan kandidat yang berbakat dan berpotensi serta dapat mempertahankan yang sudah ada.