MSDM Berbasis Kompetensi
Untuk menunjang strategi perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan, maka diperlukan strategi yang tepat dalam proses pengelolaan sumberdaya manusia yaitu dengan mengelola sumberdaya manusia perusahaan berbasis pada kompetensi dalam upaya meningkatkan, profesionalisme, produktifitas dan kesejahteraan melalui berbagai langkah fungsional strategis sehingga sumberdaya manusia di Perusahaan dapat menjadi centre of excellence.
David Mc.Clelland (1973) memperkenalkan kompetensi sebagai sesuatu karakteristik dasar yang penting dalam memprediksikan kesuksesan kerja. Sesuatu itu lebih berharga dari pada kecerdasan akademik. Dan sesuatu itu dapat ditentukan dengan akurat, dapat menjadi titik penentu (critical factor) pembeda antara seorang star performer dan seorang dead wood.
Komponen pembangun kompetensi terdiri dari kemampuan (skills), pengetahuan (knowledge) serta atribut personal (personal attributes) lainnya yang mampu membedakan seseorang yang perform dan tidak perform. Artinya inti utama dari sistem atau model kompetensi ini sebenarnya adalah alat penentu untuk memprediksikan keberhasilan kerja seseorang pada suatu posisi.
Sistem kompetensi ini secara terintegrasi diaplikasikan kedalam seluruh fungsi-fungsi manajemen sumberdaya manusia perusahaan termasuk sistem rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja pegawai dan sistem kompensasi.
Sistem kompetensi merupakan upaya mengeksplorasi lebih jauh suatu posisi untuk mengetahui unsur-unsur pengetahuan, ketrampilan atau perilaku utama yang diperlukan untuk berhasil dalam suatu posisi tertentu. Dengan kata lain bahwa model kompetensi merupakan pelengkap terhadap deskripsi jabatan (job description) atau spesifikasi jabatan (job specifications).
Tatacara penetapan model kompetensi menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
- Perlu ditetapkan fungsi-fungsi khusus pada suatu posisi.
- Pelajari secara khusus aktivitas dalam proses mengerjakan pekerjaan tersebut.
- Tentukan kompetensi apa yang diperlukan pada posisi tersebut.
Sebagai contoh, Posisi Asisten Manajer Pengadaan. Fungsi-fungsi penting pada posisi sebagai Asisten Manajer Pengadaan adalah: pembeli, negosiator, komunikator dan administrator. Selanjutnya fokus pada setiap fungsi, misalnya negosiator. Aktivitas atau proses terpenting sebagai negosiator adalah bernegosiasi, membujuk, berpikir secara cepat dan berargumentasi. Berdasarkan hal itu, dapat ditentukan untuk fungsi seorang Asisten Manajer Pengadaan, maka salah satu kompetensi yang penting adalah bernegosiasi yang mencakup kemampuan membujuk, berpikir cepat dalam menyodorkan fakta dan beragumentasi tanpa menyudutkan lawan.
Dalam implementasi model kompetensi dalam manajemen sumberdaya manusia perusahaan akan diperoleh manfaat:
- Prediktor kesuksesan kerja. Model kompetensi yang akurat akan dapat menetukan dengan tepat pengetahuan serta ketrampilan yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang berhasil dalam suatu pekerjaan. Bila pemegang posisi mampu memiliki kompetensi yang dipersyaratkan pada posisinya, maka ia diprediksikan akan sukses.
- Merekrut sumberdaya manusia yang andal. Bila telah ditentukan kompetensi-kompetensi yang diperlukan dalam suatu posisi tertentu, maka dengan mudah dapat dijadikan sebagai kriteria dasar dalam rekrutmen tenaga kerja baru. Pada saat interview, psikotes dan tes lainnya untuk menjaring calon tenaga kerja baru dapat didasarkan pada model kompetensi untuk posisi yang telah ditentukan.
- Dasar penilaian dan pengembangan pegawai. Identifikasi kompetensi pekerjaan yang akurat juga dapat dipakai sebagai tolok ukur kemampuan seseorang. Berdasarkan sistem kompetensi ini dapat diketahui apakah seseorang telah memiliki kompetensi tertentu yang di persyarakan, apabila tidak atau kurang memenuhi kualifikasi maka diberikan training, coaching atau bahkan dimutasikan di posisi yang sesuai agar dapat berkembang.
- Dasar penentuan pelatihan. Dari penjelasan point 3 diatas, dapat juga untuk keperluan training need analysis, dan menetapkan program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia perusahaan.
- Untuk penilaian kinerja dan kompensasi. Kompetensi model ini juga dapat dikaitkan dengan sistem kompensasi, dengan mengukur tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi persyaratan kompetensi yang telah ditentukan. Pada akhir tahun model ini dapat dijadikan patokan untuk menilai proses kerja seseorang terhadap output yang dicapai, bagi yang berhasil akan diberikan reward secara khusus.
Dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia didalam perusahaan maka diharapkan perusahaan dapat memupuk dan memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (Sustainable Competitive Advantage). Dengan demikian Manajemen Sumber Daya Manusia menjadi faktor keunggulan bersaing di perusahaan manapun, melalui peranannya dalam membentuk sumberdaya manusia yang lebih profesional dan produktif.